Rabu, 19 Maret 2014

ekonomi kelas X [kebutuhan]



Ekonomi kelas X semeseter I
Kebutuhan


Pengertian Kebutuhan.

Kebutuhan adalah Segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia agar memperoleh kepuasan dalam mengonsumsi barang dan jasa sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas karena sesuai kodratnya manusia selalu merasa kekurangan dan selalu menginginkan kemakmuran.

Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu antara lain sebagai berikut:
1.    Semakin bertambah jumlah penduduk
2.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.    Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal
4.    Tingkat kebudayaan manusia semakin maju



Jenis-jenis Kebutuhan

Kebutuhan menurut Intensitas/tingkatan:
1.    Kebutuhan primer:
Merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat hidup secara layak,disebut juga kebutuhan alamiah. Apabila tidak terpenuhi kelangsungan hidupnya terganggu.
contoh; sandang,pangan,papan, pendidikan
2.    Kebutuhan sekunder:
merupakan kebutuhan pelengkap yang fungsinya untuk meningkatkan kenyamanan. Dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah dapat dipenuhi.
Contoh; kipas angin, radio, tv,meja kursi dll
3.     Kebutuhan tersier:
kebutuhan akan barang- barang mewah.
Contoh; mobil, perhiasan, pesiar dll
4.    Kebutuhan mutlak
Adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan berdasarkan intensitasnya bersifat relative, tergantung pada kegiatan yang dilaksankan.

Kebutuhan menurut sifat
1.    Kebutuhan jasmani:
kebutuhan yang berhubungan dengan fisik/tubuh/jasmani
contoh:kebutuhan makan,minum,pakaian,biologis
2.    Kebutuhan rohani:
kebutuhan yang berhubungan dengan kejiwaan atau batin
contoh: beribadah, musik,noton film

Kebutuhan menurut Subjek
1.    Kebutuhan Individu (perseorangan / individual ):
kebutuhan yang pemenuhannya bersifat perseorangan. Kebutuhan ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseorangan. Manusia sebagai makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhan yang berbeda-beda.  
       contoh: pelajar membutuhkan buku, seragam
2.    Kebutuhan kolektif (masyarakat):
kebutuhan yang diperuntukkan oleh banyak orang/ kepentingan umum.
       contoh; jembatan, jalan raya, pasar,tempat ibadah.

Kebutuhan menurut waktu
1.    Kebutuhan sekarang:
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini atau tidak dapat ditunda.
       contoh: obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar, minum bagi orang yang haus.
2.    Kebutuhan Yang akan Datang:
kebutuhan yang diperuntukkan untuk masa yang akan datang. Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi kebutuhan pada waktu yang akan datang, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
       contoh: tabungan, asuransi
3.    Kebutuhan mendesak
Merupakan kebutuhan yang kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidental. Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam, kebutuhan konsultasi kesehatan atau pengacara.
4.    Kebutuhan sepanjang waktu
Adalah kebutuhan yang waktunya tidak terbatas.
Contoh: makan dan minum selama hidupnya.


Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
1. Peradaban atau perkembangan jaman.
2. Kondisi alam
3. Agama/kepercayaan
4. Adat istiadat/tradisi
     5. kemajuan IT
     6. pendapatan












Alat pemuas kebutuhan
( Barang & Jasa)


Pengertian alat pemuas kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk kelangsungan hidupnya.
Alat pemuas kebutuhan ada 2 yaitu:
1)     Barang
Adalah alat pemuas kebutuhan yang berwujud / konkrit, bila digunakan jumlahnya bekurang.
2)     Jasa
Adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud/ abstrak, bila digunakan jumlahnya tidak bekurang.
Jenis-jenis Barang pemuas kebutuhan

Barang menurut tujuan penggunaan
1.    Barang konsumsi:
Barang yang secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Disebut juga barang jadi.
Barang konsumsi di bedakan menjadi:
a)     Barang modal
Barang tersebut apabila dikonsumsi dalam waktu tertentu jumlahnya tidak akan habis.
 contoh:perabotan rumah tangga,
b)     barang habis pakai
Barang tersebut apabila dikonsumsi dalam waktu tertentu jumlahnya akan habis.
contoh: roti
2.    Barang Produksi/barang modal:
Barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain / barang yang digunakan dalam kegiatan produksi.

Barang menurut cara memperolehnya
1.    Barang Bebas:
Barang yang bisa dinikmati tanpa harus mengeluarkan pengorbanan.
contoh: udara, air laut,matahari
2.    Barang Ekonomi:
Barang yang jumlah terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Sebagian besar barang yang dihasilkan manusia adlh barang ekonomi.
Contoh: rumah, pensil, seragam sekolah

Barang menurut hubungannya dengan barang lainnya.
1.    Barang Substitusi.
Barang yang sifatnya saling menggantikan.
contoh: bolpoint---pensil
2.    Barang Komplementer
Barang yang nilai gunanya meningkat apabila digunakan bersama-sama dengan barang lain.
contoh: kompor---minyak tanah

Barang menurut proses pembuatannya
1.    Barang Mentah/Bahan baku,
Bahan mentah merupakan bahan dasar atau barang yang belum mengalami proses produks.
Misalnya kapas, kayu, rotan, padi, tembakau, kulit
2.    Barang setengah jadi,
Barang setengah jadi merupakan barang yang sudah diproses tetapi belum siap pakai. Misalnya benang dari kapas untuk membuat kain (tekstil) dan kopra dari kelapa untuk membuat minyak goreng.
3.    Barang jadi,
Barang jadi merupakan barang yang sudah diproses produksi dan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan.
Misalnya, sepatu, pakaian, minuman dalam keleng.


Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan
Barang akan bermanfaat apabila dapat memuaskan kebutuhan manusia atau pada saat barang itu mempunyai nilai guna (utility). Nilai guna barang ada beberapa macam, yaitu:
1.    Kegunaan bentuk (form utility)
Yaitu peningkatan kegunaan yang diakibtakan karena perubahan bentuk. Missal Kayu gelondongan akan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi apabila diubah bentuknya menjadi meja, kursi, lemari, dan bentuk lainnya.
2.    Kegunaan dasar (elementary utility)
Kegunaan macam ini merupakan peningkatan dari bahan dasar menjadi barang jadi yang mempunyai nilai guna lebih tinggi dari pada barang atau bahan asalnya. Misalnya, kapas sebagai bahan dasar benag, benag sebagai bahan dasar untuk membuat kain/ tekstil, kain/ tekstil merupakan bahan dasar untuk membuat pakaian.
3.    Kegunaan tempat (place utility)
Yaitu peningkatan kegunaan yang diakibatkan karena dipindahkan dari tempat aslinya. Misalnya, pasir yang da di sungai atau di daerah gunung berapi (bekas letesan gunung berapi) akan sangat berguna setelah diangkut ke tempat-tempat lain sebagai bahan bangunan.
4.    Kegunaan pemilikan (ownership utility)
Suatu barang akan menjadi lebih berguna apabila barang tersebut telah dimiliki. Kegunaan pemilikan ini menunjuk pada pertambahan nilai guna barang pemuas kebutuhan, sesudah barang itu dimiliki. Misalnya, laptop yang dipajang ditoko akan mempunyai nilai guna lebih jika sudah dimiliki oleh seorang (wartawan, pengarang, dan mahasiswa).
5.    Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu ini menunjukkan bahwa barang pemuas kebutuhan akan lebih menjadi berguna pada saat barang tersebut dimanfaatkan atau digunakan. Misalnya jas hujan dan payung akan besar manfaatnya pada musim penghujan.
6.  service utility
     Yaitu peningkatan kegunaan jika memberikan jasa secara optimal.





KELANGKAAN


Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan (scarcity) adalah suatu kondisi dimana jumlah kebutuhan lebih banyak dari pada jumlah barang dan jasa yang tersedia.


FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELANGKAAN
1.     Keterbatasan Sumber daya
2.     Kerusakan SDA akibat ulah manusia
3.     Bencana alam
4.     Perkembangan jumlah penduduk
5.     Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah
6.     Keserakahan manusia, yang mengakibatkan berkurang dan cepat rusaknya barang-barang yang dapat dimanfaatkan sebagai benda pemuas kebutuhan.
7.     Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari kemampuanmanusia untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber baru.
8.     Kurangnya tenaga-tenaga ahli.


Cara mengatasi kelangkaan:
1.     Menghemat penggunaan sumber daya alam
2.     Memelihara dan melestarikan sumber daya alam dengan baik 
3.     Menciptakan alat pemuas/barang pengganti (barang substitusi)
4.     Meningkatkan pengelolaan berbagai macam sumber daya alam, sehingga lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia.
5.     Mencari alternatif lain























masalah pokok Ekonomi
 masalah pokok ekonomi ada 2 aliran:
1. Aliran neo klasik/ modern
1. Apa yang akan Diproduksi (What)
Pertanyaan ini menyangkut tentang  barang apa yang akan dihasilkan dan berapa banyak jumlah yang akan diproduksi. Jadi, pertanyaan ”what” untuk menentukan penggunaan satu sumber daya tertentu dan apa yang akan dihasilkan.
2. Bagaimana (How)
pertanyaan ”how”  untuk menentukan bagaimana sumber daya disediakan, dialokasikan, dan dikombinasikan agar mendapat hasil yang maksimal. Artinya, hasil yang diinginkan lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan.
3. Untuk Siapa (For Whom)
Pertanyaan “ for whom” untuk menentukan industri tersebut memproduksi barang untuk siapa? Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri ataukah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luar negeri? Jika untuk konsumsi di dalam negeri, masyarakat manakah yang menjadi target penjualan? Kemudian, bagaimana pendistribusiannya, apakah melalui koperasi, pasar, toko, atau membeli langsung dari produsen?

4.  siapa (who)

5.  berapa banyak (how much)

2. Aliran klasik
1.     Produksi
2.     Konsumsi
3.     distribusi


produksi

pengertian
Produksi merupakan kegiatan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna barang/jasa.
Tujuan produksi
1)     meningkatkan nilai guna barang dan jasa
2)     meningkatkan keuntungan
3)     menjaga kesinambungan / continuitas perusahaan

Proses/ tahap produksi

                     INPUT                                         Proses                                     OUTPUT
            ( factor produksi)                               Produksi                            ( barang dan jasa)




Fungsi produksi

Q = f(L, R, C, T)
Keterangan :
                                    Q         : jumlah produksi yang dihasilkan
                                    f           : fungsi
                                    L          : tenaga kerja
                                    R          : SDA
                                    C          : modal
                                    T          : teknologi

Bidang produksi berdasarkan pengertian produksi:
1.    Bidang Ekstratif
Bergerak dalam bidang pengumpulan SDA
2.    Bidang agraris
Bergerak dalam bidang pengelolaan SDA
3.    Bidang industry
Bergerak dalam bidang mengolah barang menjadi barang lain
4.    Bidang perdagangan
Bergerak dalam bidang jual beli barang sehingga terjadi pemindahan kepemilikan
5.    Bidang jasa
Bergerak dalam bidang pelayanan jasa.

Bidang produksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi:
1.     Bidang produksi primer ( ekstratif dan agraris)
2.     Bidang produksi sekunder ( industry dan perdagangan)
3.     Bidang produksi tersier (pelayanan/ jasa)

Perluasan produksi
1.     Adanya pemindahan
2.     Adanya barang  yang mulai rusak
3.    Adanya keinginan meningkatkan

Cara perluasan produksi:
1.    Ekstensifikasi (dengan menambah factor/ unit produksi baru)
2.     Intensifikasi (dengan meningkatkan produktivitas dari produksi yang ada pada tiap unit produksi)
3.    Diversifikasi (meningkatkan jenis dan macam produksi yang dihasilkan)
4.     Rasionlisasi ( dengan kebijakan- kebijakan secara rasional)


Konsumsi

Pengertian Konsumsi.
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, secara singkat konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan memakai, menggunakan, memanfaatkan barang atau jasa. Dalam pengertian ekonomi, konsumsi diartikan sebagai kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis.
            Dalam kegiatan menghabiskan nilai guna barang, barang yang dikonsumsi merupakan barang habis pakai, sedangkan dalam kegiatan barng, barng yang dikonsumsi merupakan barang modsl/ bsrsng tetap.

Barang konsumsi
Adalah hasil produksi yang ditujukan kepada masyarakat berups bsrsng dsn jasa untuk dikonsumsi sehri- hari.
Cirri-ciri barang konsumsi:
1.     Barang yang dikonsumsi dibutuhkan oleh manusia
2.     Barang yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup
3.     Barang yang dikonsumsi akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat digunakan lagi

Fungsi Konsumsi
1.     Untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.     Memberikan kesenangan kepada manusia.
3.     Indikator untuk mengukur tingkat status sosial manusia.
4.     Menambah tingkat permintaan masyarakat.

Tujuan Konsumsi
Tujuan utama : memenuhi kebutuhan secara langsung
Tujuan umum :
1.     Memnuhi kebutuhan jasmani dan rohani
2.     Memperoleh kepuasan
3.     Mencapai kemakmuran
4.     Menghabiskan atau megurangi nilai guna suatu barang/ jasa

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
·         Faktor Internal
1.    Pendapatan
Semakin tinggi pendapatan konsumsi, konsumsi cenderung semakin besar pula. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan rendah biasanya tidak akan banyak melakukan kegiatan konsumsi karena daya belinya juga rendah. Pendapatan dan konsumsi dapat digambarkan dengan rumus sebagai berikut:
2.    Motivasi
Misalnya seorang siswa membeli handphone keluaran terbaru agar dianggap keren oleh teman-temannya.
3.    Sikap dan kepribadian
4.     Selera

·         Faktor Eksternal
1.    Kebudayaan
2.    Ekspaktasi (ramalan harga dimasa depan)
3.    Jumlah penduduk
4.    Jumlah anggota keluarga
5.    Status Sosial
6.    Harga Barang
bila harga barang naik, konsumsi akan menurun, dan bila harga barang rendah, konsumsi akan tinggi. Ini juga berlaku untuk tingkat harga barang substitusi, seperti yang sudah yang diuraikan dalam pembahasan tentang hukum permintaan dan penawaran.

Factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan/ dikategorikan menjadi:
1.     Demografi
Bersangkutan dengan kependudukan dan masyarakat. Missal: kebudayaan, status sosial.
2.     Ekonomi
Berhubungan dengan perekonomian. Missal: harga barang dan pendapatan
3.     Non ekonomi
Missal: selera, sikap dan kepribadian, motivasi

Bentuk-bentuk Perilaku Konsumsi
Bila dilihat dari segi pertimbangan rasional perilaku konsumen dalam berbelanja dibedakan menjadi dua macam:

1.     Perilaku Konsumsi Rasional.
Adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar) dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dapat dikatakan rasional, bila dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut.
a)     Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
Suatu pembelian dapat dikatakan rasional bila dalam membeli barang, darang tersebut benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kita.
b)     Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
c)      Mutu produk terjamin.
d)     Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang membeli.
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai rasional, bila ada kesesuaian antara harga yang harus dibayar dan uang yang dimiliki.
2.     Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan tidak rasional bila seorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik.
Contoh perilaku konsumsi irrasional:
a)     Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklannya.
b)     Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
c)      Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus.
d)     Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.


KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI (Production possibility frontier curve)

Ciri-ciri:
1.     Berslope negatif
2.     Bergerak turun dari kiri atas ke kanan bawah
3.     Penambahan pada salah satu sumbu mengakibatkan pengurangan pada sumbu yang lain
4.     Perub Y/Perub X= y1-y2 = nilai negatif

BIAYA PELUANG (Opportunity cost) dan biaya sehari- hari

Pengertian biaya peluang dan biaya sehari-hari
Banyaknya uang yang di korbankan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari disebut biaya sehari-hari. Biaya sehari-hari yang dikeluarkan oleh setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh pendapatan, selera, intensitas kebutuhan, lingkungan, adat-istiadat, agama dan lain-lain.
Selain biaya sehari-hari, ada juga biaya yang dikeluarkan oleh setiap pelaku ekonomi baik perorangan maupun perusahaan yaitu biaya peluang atau biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya kesempatan adalah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau mendapatkan barang dan jasa yang dikorbankan karena kita memiliki pilihan yang lain.
Contoh biaya peluang antara lain sebagai berikut :
1. Jika kita memiliki kain 5 meter. Kain tersebut dapat digunakan untuk membuat baju, membuat korden, membuat taplak meja dan sprei. Namun jika kita memilih membuat baju, maka kesempatan kita untuk membuat korden, taplak meja dan sprei hilang. Kesempatan yang hilang tersebut dinamakan biaya peluang.
2. Pak Danu memiliki sebidang tanah seluas 1000 m2.Tanah tersebut sebetulnya dapat ditanami tanaman-tanaman seprti singkong, pepaya, pisang dan lain-lain, tetapi Pak Danu membiarkan tanah tersebut kosong tidak ditanami tanaman-tanaman. Kesempatan untuk mendapatkan hasil tanaman yang hilang tersebut dinamakan biaya peluang.
3. Budi memiliki uang sebesar Rp 150.000,00. Ia ingin membeli tas senilai Rp 125.000,00, tetapi ia juga harus membeli buku pelajaran senilai Rp 75.000,00. Ternyata, Budi memutuskan untuk membeli tas daripada buku pelajaran. Dengan demikian, biaya peluang yang dikorbankan Budi ialah senilai dengan harga buku pelajaran yang tidak terbeli, yaitu Rp 75.000,00.

Biaya peluang timbul akibat adanya kenyataan bahwa faktor produksi atau sumber daya ekonomi yang tersedia bagi suatu perekonomian jumlahnya sangat terbatas atau langka., Kelangkaan atau keterbatasan memaksa kamu untuk memilih salah satu dari beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi. Artinya, kamu akan melepas peluang atau kesempatan untuk memenuhi satu jenis kebutuhan lainnya.
Biaya peluang ini akan muncul karena kamu harus memutuskan apa saja yang dapat dilakukan dengan waktu dan pendapatan yang terbatas. Biaya peluang juga dapat digambarkan melalui kurva kemungkinan produksi (Production Possibilities Frontier - PPF).


Perbedaan biaya peluang dengan biaya sehari-hari
Biaya kesempatan (Opportunity Cost) atau biaya peluang, adalah biaya yang kita terima bila kita memilih suatu kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa kita lakukan. Biaya sehari- hari selalu berwujud uang, sedangkan biaya peluang tidak selalu berwujud uang melainkan dapat berwujud waktu, keinginan, dll.


Persamaan biaya peluang dengan biaya sehari-hari
Biaya peluang dan biaya sehari- hari sama-sama merupakan pengorbanan untuk memperoleh yang diinginkan.

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pergerakan dari titik A ke B menunjukkan pengurangan produksi jumlah sandang dari 10 ke 9. Faktor-faktor produksi yang dikorbankan sudah cukup untuk memproduksi 1 unit bahan pangan yang pertama.Pergerakan dari B ke C memperlihatkan bahwa masyarakat harus mengorbankan 2 unit sandang untuk mendapatkan 2 unit bahan pangan. Begitu seterusnya sampai pada pergerakan dari titik D ke titik E. Jadi, produksi pangan dapat terus ditambah jika produksi sandang juga terus dikurangi.
Gambar 1.7 merupakan Tabel 1.1 yang disajikan secara grafis. Pergeseran dari titik A sampai titik E menunjukkan produksi pangan yang semakin meningkat. Garis AE juga menjadi batas produksi dari kombinasi sandang dan pangan. Artinya, produksi disepanjang garis (titik A, B, C, D, dan E) merupakan produksi tertinggi atau maksimum yang dapat dilakukan masyarakat.

Kurva Kemungkinan Produksi (PPF) di atas menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dapat diproduksi terbatas. Selain dihadapkan pada biaya peluang, sumber daya sebagai bahan baku untuk memproduksi barang dan jasajuga tersedia dalam jumlah terbatas.
Sistem Ekonomi


Pengertian Sistem Ekonomi

Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasi-kan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.


Macam-macam Sistem Ekonomi

a)    Sistem Ekonomi Komando/Terpusat (Komunisme/Kolektivisme)
                  Sistem ekonomi komando/terpusat/komunisme/kolektivisme atau dalam pembelajaran ini kita gunakan istilah Sistem Ekonomi Komando diartikan sebagai suatu sistem dengan kendali yang ketat berada di pihak pemerintahan dalam menentukan kepemilikan bisnis, laba, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ciri-ciri sistem ekonomi komando adalah sebagai berikut.
1)     Seluruh kegiatan produksi diusahakan bersama.
2)     Harga dan penyaluran barang ditentukan dan dikendalikan oleh negara.
3)     Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
4)     Hak milik perorangan tidak diakui
5)     Segala kegiatan ekonomi diatur pemerintah
6)     Semua sumber dan alat produksi sepenuhnya dipenuhi oleh pemerintah
7)     Kebijakan perekonomian sepenuhnya pleh pemerintah
8)     Tidak afa kebebasan berusaha bagi individu

Kelebihan:
1)     Kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi seceara merata
2)     Relative mudah melakukan distribusi pendapatan
3)     Pengendalian dan pengawasan kegiatan ekonomi lebih mudah dilaksanakan
4)     Pasar barang dalam negri berjalan lancar
5)     Jarang terjadi krisis ekonomi
6)     Pemerintah dapat turut campur dalam penentuan harga

Kekurangan:
1)     Individhu tidak bebas memiliki barang dan jasa
2)     Individhu tidak bebas memiliki kebebasan berusaha
3)     Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4)     Karena tidak ada kebebasan maka Krestifitas dan inisiatif masyarakat tidak berkembang

b)   Sistem ekonomi liberal (pasar bebas)/ kapitalisme
Adalah suatu system ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Cirri system ekonomi liberal:
1)     Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2)     Setiap orang bebas Menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
3)     Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
4)     Peranan modal sangat penting
5)     Persaingan dilakukan scara bebas
6)     Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

Kelebihan:
1)     Menumbuhkan kreatifitas dan inisiatif masyarakat
2)     Setiap Individhu bebas memiliki sumber- sumber produksi
3)     Munculnya persaingan untuk maju
4)     Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
5)     Efisiensi dan efiktifitas tinggi

Kekurangan:
1)     Sulit melakukan pemerataan pendapatan
2)     Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3)     Munculnya monopoli
4)     Sering terjadi gejolak perekonomian

c)    Sistem ekonomi tradisional
Cirri- cirri:
1)     Belum ada pembagian kerja
2)     Pertukaran dengan system barter
3)     Hubungan masyarakat bersifat kekluargaan
4)     Bertumpu pada sector agraris
5)     Tidak mengenal perdagangan dan teknologi
6)   Keadaan masyarakat masih tradisional, statis dan miskin

Kebaikan:
1)     Tidak terjadi persaingan
2)   Anggota masyarakat tidak terbebani target tertentu

Kekurangan;
1)     Masyarakat hanya berbuat untuk memnuhi kebutuhan hidup
2)     Tidak bertujuan mencari keuntungan
3)     Menganggap tabu terjadinya perubahan
4)     Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber

d)   Sistem ekonomi campuran
Cirri-ciri:
1)     Merupakan gabungan dari system ekonomi pasar dan terpusat
2)     Barang modal dan sumberdaya vital dikuasai oleh Negara
3)     Pemerintah dapat melakukan intervensi dalam perekonomian
4)     Peran pemerintah dan sector swasta berimbang

Kelebihan:
1)     Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kretivitas individu
2)     Lebih memntingkan kepentingan umum daripada kepentingan golongan
3)     Hak milik individu atas sumber- sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan

Kekurangan:
1)     Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang sehrusnya dilakukan oleh pemerintah dan swasta
2)     Sulit menentukanbatas antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh swasta dan pemerintah

e)   Sistem  Demokrasi Ekonomi
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun perekonomian.

A.  Kegiatan Ekonomi

Istilah ekonomi mula-mula berasal dari Yunani. Oikos berarti rumah tangga, dan nomos berarti aturan. Dalam perkembangannya, kita mengenal seorang tokoh sekaligus sebagai Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723-1790). Dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation, biasa disingkat The Wealth of Nation, yang diterbitkan pada tahun 1776.
Hukum engel
C      =  x 100
S      = x 100
S          = Y- C
Hukum gossen
a.   Pemenuhan kebutuhan secara vertical
Pemenuhan kebutuhan secar vertical apabila konsummsi hanya memenuhi 1 jenis barang  pendekatan cardinal  hukum gossen I

HUKUM GOSSEN I
“jika konsumen memnuhi suatu kebutuhan maka kepuasan total (total utility) semakin bertambah tetapi jika dilakukan secra terus menerus tambahan kepuasan (marginal utility) semakin berkurang”

Kepuasan total ( total utility)
Adalah kepuasan yang dirasakan konsumen secara keseluruhan karena mengonsumsi barang dan jasa.

tambahan kepuasan (marginal utility)
adalah tambahan kepuasan sebagai akibat tambahan mengonsumsi 1 jenis barang.



b.   Pemenuhan kebutuhan secara horizontal
Pemenuhan kebutuhan secara horizontal  konsumen memnuhi lebih dari 1 jenis barang  pendekatan oridinal  hukum gossen II

HUKUM GOSSEN II
“ setiap manusia akan berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai kebutuhan sampai mencapai tingkat kepuasan yang sama”
Hukum gosssen II akan menimbulkan alternative pilihan.

Table hukum gossen II
Pilihan konsumsi
pakaian
makanan
a
8
3
b
4
6
c
2
9
d
1
12

Kurva/ grafik hukum gossen II
Disebut juga kurva indeferensi
Pakaian



8                       

4                                                         

2

1

                                                                                                            Makanan
0                      3                      6                      9                      12

Nilai Barang dan Jasa (Value of Good)
Barang dan jasa mempunyai nilai.Nilai dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.
·         Nilai Pakai Objektif
Adalah kemampuan dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh nasi bagi setiap penduduk Indonesia mempunyai nilai pakai objektif, sebab tanpa membeda-bedakan orangnya, setiap penduduk Indonesia dapat memakan nasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya waktu lapar.
·         Nilai Pakai Subjektif
Adalah arti yang yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu benda/jasa sehubungan benda/jasa tersebut dapat dipakai memenuhi kebutuhan hidup pribadi pemakainya (unsur psikologis pemakainya.
Unsur psikologis pemakai adalah kepercayaan pemakai terhadap barang yang dipakainya.Misalnya barang yang dianggap menjadi jimat, menimbulkan kekuatan supranatural, meningkatkan prestise atau dapat memberikan kepuasan yang sangat mendalam bagi si pemakai. Contohnya benda antik, lukisan, batu akik, model pakaian, dan kemenyan.



Model Diagram Interaksi Pelaku Kegiatan Ekonomi

          

A.  Pelaku Kegiatan Ekonomi
Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
. Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah kelompok masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Contohnya kayu balok dijadikan perabot rumah tangga. Untuk mengubah kayu balok menjadi peralatan rumah tangga diperlukan paku, gergaji, cat, dan tukang kayu. Faktor produksi berperan penting dalam produksi perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa hasil produksi. Dari manakah perusahaan memperoleh faktor produksi? Perusahaan membeli faktor-faktor produksi dari rumah tangga konsumen dan membeli bahan-bahan serta alat-alat produksi. Rumah tangga   produksi memiliki beberapa bentuk, yaitu:
·        Perusahaan Perseorangan
Yaitu usaha yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resikodan aktivitas perusahaan. Contoh: warung, café, restoran, kedai.
·        Firma (Fa)
Yaitu suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Contoh: kantor hukum atau kantor akuntan.
·        Perseroan Komanditer (CV)
Yaitu suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan, serta bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Contoh: usaha percetakan dan transportasi.
·        Perseroan Tarbatas (PT)
Yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Contoh: PT Indosat, PT Kimia Farma.
·        Koperasi
Yaitu suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Apa yang kalian pikirkan tentang rumah tangga konsumsi? Sudahkah kalian menyadari bahwa kalian merupakan seorang konsumen? Misalnya, kalian menggunakan komputer untuk mengerjakan tugas, tindakan yang kalian lakukan merupakan kegiatan mengkonsumsi barang. Jadi dapat dikatakan, kalian sebagai seorang konsumen.
 Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan sebagai pemilik faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, dan wirausaha). Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan konsumsinya, setiap rumah tangga konsumsi harus memiliki pendapatan. Bagaimana dan dari mana rumah tangga memperoleh pendapatan agar kegiatan konsumsi dapat terlaksana?
Pendapatan rumah tangga dapat diperoleh dari perusahaan dengan cara sebagai berikut.
a.       Sewa (rent), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah menyewakan tanahnya kepada pihak lain, misalnya perusahaan.
b.      Upah (wage), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga karena telah mengorbankan tenaganya untuk bekerja pada perusahaan dalam kegiatan produksi.
c.       Bunga (interest), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari perusahaan karena telah meminjamkan sejumlah dana untuk modal usaha perusahaan dalam kegiatan produksi.
d.      Laba (profit), yaitu balas jasa yang diterima rumah tangga dari rumah tangga produsen karena telah mengorbankan tenaga dan pikirannya mengelola perusahaan sehingga perusahaan memperoleh laba.

Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
pemerintah memegang peran utama dalam kegiatan ekonomi.
Pemerintah adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menjalankan kegiatan ekonomi berdasarkan motif ekonomi sosial, yaitu motif mencari penghasilan guna kepentingan umum. Pemerintah merupakan pihak yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Di dalam perekonomian, pemerintah bertugas untuk mengatur, mengendalikan serta mengadakan kontrol terhadap jalannya roda perekonomian agar negara bisa maju dan rakyat bisa hidup dengan layak dan damai.
Perusahaan negara dikelompokkan menjadi:
·        Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Yaitu kegiatan usaha yang ditujukan untuk melayani kepentingan umum. Contoh: Perum Perhutani dan Perum Pegadaian.
·        Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)
Yaitu perusahaan yang seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan. Contoh: PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN.

Masyarakat Ekonomi Luar Negeri
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang mendukung suksesnya kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara. Berbagai kerja sama dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan masyarakat luar negeri. Kerja sama tersebut tidak hanya berupa perdagangan, namun juga dapat berbentuk pertukran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman, dan bantuan. Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri. Sektor ini mencakup ekspor impor barang dan jasa, aliran modal yang berkaitan dengan transaksi perbankan serta investasi. Transaksi luar negeri bersih (neto) akan mempengaruhi tingkat dan komposisi aktivitas

B.  Circulair Flow Diagram
Perlu kalian ingat, antara empat pelaku ekonomi, yaitu konsumen, produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri terjadi interaksi karena mereka saling membutuhkan sehingga terjadi arus lingkar kegiatan ekonomi (circulair flow economic activity) yang menggambarkan arus barang yang mengalir dari dan kepada masing-masing pelaku ekonomi. Interaksi tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan diagram aliran melingkar (circulair flow diagram)



Peran Produsen dan Konsumen Dalam Kegiatan Ekonomi


A.     PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI

1.      Peran Konsumen.
a)     Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
b)     Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
c)     Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
d)     Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari daerah yang dituju sebagai buah tangan.
e)     Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
2.      Peran Produsen
a)     Penghasil barang dan jasa.
b)     Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
c)     Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen berupa pembayaran upah dan sewa..
d)     Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
e)     Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
f)      Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
g)     Membayar pajak kepada negara. Seperti konsume, pajak juga dibebankan sebagian kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.
3.      Peran pemerintah
a.       Sebagai pengatur kehidupan ekonomi.
b.      Membuat perencanaan jangka panjang dan menengah (GBHN)
c.       Menyediakan sarana dan prasarana pembangunan.
d.      Menetapkan peraturan perundangan untuk mengatur, melindungi, atau menentukan cara-cara melakukan kegiatan ekonomi.
e.       Sebagai konsumen. Untuk menjalankan tugasnya pemerintah memerlukan berbagai macam barang atau jasa, misalkan kegiatan administrasi pemerintah diperlukan alat tulis dan peralatan kantor untuk transportasi diperlukan kendaraan, dan sebagainya. Dalam hal ini pemerintah berperan sebagai konsumen.
f.       Sebagai produsen. Pemerintah bertindak sebagai produsen untuk menghasilkan barang atau jasa yang menyangkut kepentingan orang banyak yang dilakukan melalui bumn.
4.      Masyarakat luar negeri.
a.       Mengelola investasi atas penanaman modal asing dengan mendirikan perusahaan milik asing dan swasta nasional (joint venture).
b.      Menerima bantuan luar negeri berupa pinjaman dari negara-negara asing atau lembaga keuangan internasional.
c.       Pengekspor atau pengimpor barang dan jasa.
d.      wisatawan mancanegara.

B.     HUBUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI.
Konsumsi merupakan bagian dari pemenuhan  kebutuhan manusia tidak tergantung pada jenis dan macam barang itu sendiri. Maka bisa disimpulkan bahwa setiap manusia akan melakukan kegiatan konsumsi setiap hari selama masa hidupnya.
 tanpa adanya konsumen maka kegiatan produsen dalam memproduksi barang tidak akan berjalan dengan lancar bisa pula akan mengalami kebangkrutan, begitu pula sebaliknya. Tanpa adanya produsen konsumen akan kesulitan bahkan tidak akan mampu memenuhi kebutuhan.
Dalam kehidupan ekonomi, kedua kegiatan tersebut akan saling berpengaruh. Dimana produsen sebagai penyedia layanan dan konsumen sebagai pemakai layanan akan berusaha untuk mencapai kepuasan-kepuasan maksimum masing-masing.

 

























PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu.
Permintaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Permintaan absolut
Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya beli, tetapi lebih merupakan angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolut.

b. Permintaan potensial
Permintaan potensial adalah permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan. Misalnya, dengan uang sebesar Rp100.000,00 di tabungan, seseorang berniat membeli sepatu, dan sedang memikirkan sepatu merk apa yang hendak dibelinya. Orang-orang yang memiliki permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan berbagai bentuk promosi lainnya.
c. Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X seharga Rp75.000,00.
Konsep penawaran menunjukkan berbagai jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual. Dalam ilmu ekonomi, penawaran (supply) diartikan sebagai berbagai jumlah barang yang akan dijual di pasar oleh seseorang atau beberapa orang penjual pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.

2. Faktor – Faktor Permintaan
    Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
a)     Harga barang itu sendiri
Harga barang merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan seseorang atau pasar. Harga yang murah, tetapi mutu yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak, sedangkan harga tinggi dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan berkurang.
b)     Perubahan harga barang yang berkaitan
Jika kompor gas disubstitusikan dengan kompor minyak tanah maka ketika terjadi kenaikan harga gas maka permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai barang pengganti karena dianggap lebih murah. Contoh lainnya jika gas adalah barang komplementer dari kompor gas maka ketika harga gas naik akan menyebabkan permintaan kompor gas menjadi turun.
c)     Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat)
Pendapatan memengaruhi daya beli seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan terhadap barang cenderung meningkat. Begitupun semakin kecil pendapatan maka akan semakin kecil pula permintaan terhadap barang.
d)     Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah penduduk)
Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah maka semakin besar pula permintaan barang di daerah tersebut.
e)     Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat)
f)      Adanya barang pengganti (subtitusi)
Ketika harga gas naik, masyarakat beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah sehingga permintaan minyak tanah akan meningkat.
g)     Tingkat kebutuhan terhadap suatu macam barang (intensitas kebutuhan)
Kebutuhan barang pokok, seperti pangan, papan, dan sandang di daerah bencana (seperti di NangroeAceh Darussalam dan Pangandaran, Jawa barat) sangat mendesak sehingga tingkat permintaan akan kebutuhan pangan, papan, dan sandang sangat besar dibandingkan didaerah lainnya.
h)     Mode (trend)
Mode mendorong orang untuk menyesuaikan diri dengan zamannya sehingga sangat memengaruhi permintaan akan barang karena jika tidak membeli barang sesuai dengan mode atau trendnya saat itu, akan cenderung ketinggalan zaman.

2. Faktor yang Memengaruhi Penawaran
Kesediaan produsen atau perusahaan memproduksi dan menawarkan berbagai
jumlah barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
a. Harga Barang Itu Sendiri
Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak barang jika harga naik. Begitupun sebaliknya, jika harga turun, jumlah barang yang ditawarkan akan semakin sedikit. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan.
b. Biaya Produksi
Produsen membutuhkan berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan barang  dan jasa. Faktor-faktor produksi tersebut harus dibeli oleh produsen dari pemilik faktor-faktor produksi (konsumen). Oleh karena itu, semakin murah harga faktor produksi, biaya produksi akan sedikit sehingga produsen dapat lebih banyak memproduksi barang yang ditawarkan. Sebaliknya, jika harga faktor produksi tinggi, barang yang ditawarkan produsen akan menurun pada setiap tingkat harga.
c. Tingkat Teknologi
Penggunaan teknologi memiliki peranan penting dalam kegiatan produksi. Perusahaan yang menggunakan teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat meningkatkan hasil produksinya dengan cepat. Di samping itu,  penggunaan teknologi yang tinggi juga akan menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan biaya produksi yang semakin murah akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak pada tingkat harga tertentu.
d. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah di antaranya dalam hal pajak dan subsidi. Semakin besar pajak, jumlah barang yang ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya. Adapun semakin besar subsidi, jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah. Sebagai contoh, pada waktu pemerintah masih memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM), perusahaan dapat melakukan proses produksi dengan biaya yang relatif lebih murah. Setelah kebijakan subsidi BBM dikurangi, biaya produksi meningkat dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan menurun.
e. Faktor Alam
Pengaruh alam terutama akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya, bagi para petani, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen sehingga jumlah barang yang ditawarkan (contohnya beras) akan berkurang.


HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

1.  Hukum Permintaan dan Asumsi yang Mendasarinya
Hukum permintaan merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang diminta pada jumlah barang yang diminta merupakan variabel yang dipengaruhinya.
Hukum permintaan berbunyi:
“Jika harga suatu barang naik, jumlah barang yang diminta per  unit waktu akan turun. Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang turun, jumlah barang yang diminta per unit waktu akan naik.”
Adapun asumsi yang mendasari hukum permintaan adalah faktor-faktor  lain selain harga yang memengaruhi jumlah barang yang diminta dalam  keadaan tetap sama (ceteris paribus). Keadaan lain yang harus tetap sama  antara lain pendapatan konsumen, harga barang, dan selera konsumen. Acuan dari semua permintaan adalah kebutuhan individu. Namun, dalam analisis harga dan jumlah barang diminta yang menjadi acuan adalah permintaan pasar yaitu penjumlahan total dari semua permintaan individu.




2.  Hukum Penawaran dan Asumsi yang Mendasarinya
Hukum penawaran merupakan rumusan yang menjelaskan hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu. Dalam hal ini, harga barang merupakan variabel yang berpengaruh. Adapun jumlah barang yang ditawarkan merupakan variabel yang dipengaruhi.
Hukum penawaran berbunyi:
            “Jika harga suatu barang naik, ceteris paribus (keadaan lain tetap sama), jumah barang yang ditawarkan per unit waktu akan bertambah. Begitu sebaliknya, jika harga suatu barang turun, ceteris paribus, jumlah barang yang ditawarkan per unit waktu akan turun.”
            Asumsi yang mendasari hukum penawaran adalah faktor-faktor lain selain harga yang memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan ceteris paribus. Faktor-faktor lain yang harus tetap sama antara lain biaya produksi, harga barang lain, dan tingkat teknologi. Hal yang dianalisis pada penawaran konsumen adalah hubungan jumlah barang yang ditawarkan dengan harga pasar atau hubungan antara harga pasar dan jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual, dengan asumsi keadaan lain tetap tidak berubah. 












HARGA KESEIMBANGAN

1. Pengertian Harga dan Jumlah Keseimbangan
Interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran di pasar, akan melahirkan keseimbangan harga dan kuantitas yang disebut dengan keseimbangan pasar. Jadi, keseimbangan pasar terjadi jika harga dan jumlah barang yang diminta di pasar sama dengan harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Dengan kata lain, keseimbangan pasar terjadi pada harga dan jumlah barang ketika kekuatan penawaran dan permintaan seimbang. Pada kondisi ini, akan tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Pada kondisi keseimbangan, harga dan kuantitas cenderung tetap tidak berubah, selama faktor lain tetap (tidak berubah). Untuk mengetahui harga dan jumlah keseimbangan dapat dilakukan dengan cara tabel, cara kurva, dan cara matematis.

2. Elastisitas
1. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan menghitung perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang memengaruhinya. Elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand). Adapun elastisitas permintaan yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity) dan jika dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
a. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah jika harganya berubah sebesar satu persen.Angka elastisitas harga permintaan bernilai negatif, Ep = –2 memiliki arti, jika harga barang naik 1%, permintaan terhadap barang tersebut
turun 2%. Begitu juga sebaliknya. Semakin besar nilai negatifnya, semakin elastic permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding perubahan harga. Angka Ep dapat disebut dalam nilai absolut. Ep = 2, artinya sama dengan Ep = –2.

1) Koefisien Elastisitas Harga Permintaan (Ep)
a) Inelastik (Ep < 1)
 Perubahan permintaan lebih kecil daripada perubahan harga. Jika harga naik 10%, menyebabkan per mintaan barang turun sebesar 6%. Permintaan barang kebutuhan pokok umumnya inelastik, misalnya perubahan harga beras di Indonesia.
b) Elastik (Ep > 1)
 Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastik jika perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya, jika harga turun 10%, menyebabkan permintaan barang naik 20%. Oleh karena itu, nilai Ep lebih besar daripada satu.
c) Elastik Uniter (Ep = 1)
 Jika harga naik 10%, permintaan barang turun 10%.
d) Inelastik Sempurna (Ep = 0)
 Berapa pun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan. Contohnya permintaan garam.
e) Elastik Sempurna (Ep =  )
 Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.

2) Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur
Elastisitas titik (point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Konsep elastisitas titik digunakan jika peruhahan harga yang terjadi sedemikian kecilnya sehingga mendekati 0, tetapi konsep ini kurang akurat jika perubahan harga yang terjadi relatif besar. Dalam kasus tersebut, lebih tepat jika diukur dengan elastisitas busur (arch elasticity),
yang mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Dengan demikian, dalam suatu kurva permintaan yang berbentuk garis lurus, koefisien elastisitasnya berbeda-beda pada berbagai tingkat harga.

b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.
Ec =     Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Persentase perubahan harga Y

c. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen perubahan
permintaan terhadap suatu barang (ωQ) jika pendapatan berubah (ΔI)
sebesar satu persen.
Ei =     Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan pendapatan
Umumnya nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan (nyata) akan meningkatkan permintaan. Semakin besar nilai Ei, elastisitas pendapatan nya semakin besar. Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal (normal goods). Barang dengan nilai 0 < Ei < 1, barang tersebut merupakan kebutuhan pokok (essential goods). Barang dengan nilai Ei > 1 merupakan barang mewah (luxurius goods).Adapun barang dengan nilai Ei < 0 merupakan barang inferior (inferior goods).
2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, jika harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat dihubungkan dengan faktor-faktor atau variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku, dan harga bahan antara. Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan persentase perubahan harga


PASAR BARANG

1. Pengertian dan Cara Perdagangan Pasar Barang
Pasar barang atau pasar komoditas adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Dalam perekonomian tertutup, permintaan utama berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan akan barang dan jasa akhir. Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
Di dalam perekonomian modern, terutama dengan semakin tingginya tingkat spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa. Sebagai contoh, perusahaan mobil tidak menambang sendiri bijih besi yang dibutuhkan, demikian juga fasilitas mesin pembuat rangka mobilnya karena akan lebih efisien bagi perusahaan tersebut jika membeli mesin dari perusahaan yang bergerak di bidang permesinan. Dengan kata lain, mesin yang dibeli perusahaan tersebut merupakan input perantara untuk memproduksi mobil. Beberapa komoditas yang umumnya diperjualbelikan di pasar komoditas memiliki standar tertentu, antara lain barang-barang hasil produksi dan industri, hasil pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan. Komoditas tersebut antara lain kopi, gula, jagung, cengkeh, kedelai, emas, tembaga, kapas, lada, gandum, dan minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil atau CPO).
2. Keanggotaan Pasar Komoditas
Anggota pasar komoditas secara garis besar terdiri atas dua, yaitu anggota biasa dan anggota luar biasa.
3. Perdagangan di Pasar Komoditas              
Perdagangan di pasar komoditas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Perdagangan Fisik (Physical Trading) yang Bersifat Efektif
b. Perdagangan Berjangka (Future Trading) yang Bersifat Spekulatif
4. Fungsi dan Manfaat Pasar Komoditas
a. Fungsi Pasar Komoditas
Fungsi  pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
1) Sebagai tempat atau sarana untuk memperoleh informasi tentang beberapa jenis barang yang diperdagangkan di pasar dunia.
2) Sebagai tempat atau sarana untuk mengadakan transaksi berbagai barang yang berlaku di pasaran dunia.
3) Sebagai tempat atau sarana untuk memantau dan mengatur perdagangan barang.
b. Manfaat Pasar Komoditas
Manfaat pasar komoditas antara lain sebagai berikut.
1) Bagi Penjual (Produsen) Pasar barang dapat mempermudah pemasaran atau penjualannya.
2) Bagi Pembeli (Konsumen)
 Pasar barang dapat mempermudah konsumen dalam mendapatkan
barang yang diinginkan dengan kualitas terjamin.
3) Bagi Pemerintah
Pembentukan pasar barang bagi pemerintah dapat memberikan tambahan devisa. Dengan devisa akan memudahkan pemerintah untuk melakukan berbagai transaksi internasional yang dapat meningkatkan pendapatan nasional.

5. Struktur Pasar
Sebagaimana diketahui komposisi pasar terdiri atas seluruh perusahaan dan konsumen yang ingin dan mampu membeli serta menjual barang tertentu baik secara tunai maupun kredit. Jumlah penjual (perusahaan) dan pembeli (konsumen) antara satu pasar dan pasar lainnya tidaklah sama. Pada umumnya pasar tradisional terdiri atas banyak penjual dan pembeli.
Berdasarkan struktur pasarnya bentuk-bentuk pasar dibedakan menjadi sebagai berikut
a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Beberapa karakteristik dari pasar persaingan sempurna, yaitu:
1) di pasar terdapat banyak perusahaan (penjual) dan konsumen (pembeli);
2) penjual menjual produk yang homogen;
3) baik penjual maupun pembeli secara bebas dapat masuk dan keluar pasar;
4) adanya mobilitas yang sempurna dari sumber daya;
5) baik penjual maupun pembeli memiliki pengetahuan sempurna.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan tidak sempurna jika dilihat dari aspek penjual dan pembelinya dapat dikelompokkan menjadi pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar persaingan monopolistik, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan situasi pasar di mana hanya terdapat satu penjual (single firm) komoditi atau barang ini tidak ada penggantinya (substitusi) yang sangat mirip (close substitute). Oleh karena dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual, pada pasar ini tidak terdapat pesaing
sehingga penjual (monopolis, berasal dari bahasa Yunani mono = satu dan polist = penjual) berkuasa untuk mengubah jumlah dan harga barang di pasar. Dewasa ini bentuk pasar monopoli sudah jarang sekali. Di Indonesia pasar monopoli dikenal pada Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI), dan Perusahaan Air Minum (PDAM).
Beberapa kebaikan pasar monopoli, yaitu sebagai berikut.
(a) Di Indonesia, monopoli yang dilakukan negara terhadap cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak telah memberikan manfaat yang besar terhadap masyarakat. Contoh transportasi kereta api untuk rakyat, bus kota, listrik, air bersih (PDAM).
(b) Pemberian hak paten dan hak penjualan tunggal (exclusive franchise) dapat mendorong pengusaha untuk menemukan produk-produk inovatif yang dibutuhkan masyarakat.
(c) Dengan adanya monopoli alamiah, harga suatu produk dapat lebih murah.
(d) Monopoli akan memacu perusahaan untuk selalu meningkatkan daya saing, baik secara lokal maupun global.
 Adapun beberapa keburukan dari monopoli, yaitu sebagai berikut.
(a) Harga sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan pemegang monopoli, sehingga memungkinkan terjadi permainan harga yang dapat merugikan konsumen.
(b) Konsumen tidak memiliki alternatif pilihan baik yang menyangkut kualitas maupun harga barang.
(c) Adanya monopoli yang diberikan pemerintah, menyebabkan proses produksi berjalan kurang efisien, etos kerja rendah, dan layanan kepada konsumen kurang memuaskan.
(d)  Monopolis dapat melakukan kebijakan diskriminasi harga (price discrimination). Misalnya, penetapan harga karcis bioskop yang dikelola “group 21(Twenty One)”. Jika menonton bioskop di Bandung Supermall (BSM) harga karcisnya mencapai Rp25.000,00 per orang, di Bandung Indah Plaza (BIP) hanya Rp15.000,00 per orang. 
2) Pasar Oligopoli
Sebagaimana istilah monopoli, istilah oligopoli juga berasal dari bahasa Yunani, yakni oligospolein yang berarti “beberapa penjual”. Berdasarkan arti kata tersebut, pasar oligopoli dapat diartikan sebagai pasar yang hanya terdiri atas beberapa perusahaan atau penjual yang menjual produk homogen (sejenis). Pasar oligopoli terdiri atas dua perusahaan atau dua penjual saja disebut pasar duopoli. Produk yang dijual dapat berupa produk yang identik (homogen) maupun produk yang terdiferensiasi. Produk yang identik (homogen) misalnya, sama-sama menjual besi. Adapun yang dimaksud dengan diferensiasi produk adalah produk yang memiliki karakteristik yang bervariasi. Misal, produk telepon seluler masing-masing memiliki banyak karakteristik yang berbeda  baik dari ukuran, berat, model, dan fitur.
3) Pasar Persaingan Monopolistik
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang dilihat pasar persaingan sempurna maupun pasar monopoli secara murni. Justru bentuk pasar yang banyak ditemui adalah bentuk pasar monopolistik. Bentuk pasar monopolistik ini ada di antara pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli. Dikatakan mengandung persaingan sempurna karena pada pasar monopolistik terdapat banyak perusahaan atau penjual tersebut yang memiliki pangsa pasar (market share) yang cukup besar sehingga tidak dapat memengaruhi pasar. Oleh karena itu, dalam industri terdapat banyak perusahaan.Perbedaan pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna terletak pada produk yang dijual. Jika pada pasar persaingan sempurna produk yang dijual identik (bersifat sama), pada pasar monopolistik produk yang dijual merupakan produk yang terdiferensiasi (diferensiasi produk).Adanya diferensiasi produk telah mendorong perusahaan atau penjual melakukan persaingan nonharga (non-price competition) melalui iklan, diskon, dan hadiah-hadiah. Oleh karena itu, jika dalam persaingan sempurna produsen tidak menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam membeli produk, dalam pasar monopolistik produsen suatu produk justru menjadi penting bagi konsumen. Misalnya, seorang pria yang selalu memakai produk sabun mandi merek “HARY” dan tidak mau memakai produk sabun mandi dari perusahaan lain. Dalam hal ini terlihat bahwa perusahaan sabun mandi “HARY” memiliki daya monopoli meskipun
terbatas. 















PASAR INPUT

1. Pengertian Faktor Produksi
Dalam pasar output permintaan konsumen bertemu dengan penawaran dari pihak produsen. Selain pasar output dikenal pasar input, pasar  input terjadi ketika permintaan  input dari produsen bertemu dengan penawaran tenaga kerja dan  input-input lain (tanah dan barang modal) dari rumah tangga konsumen. Pada pasar input ditentukan tingkat harga, upah, sewa, dan suku bunga yang kemudiaan akan menjadi pendapatan bagi konsumen. Pendapatan yang diperoleh akan bergantung pada banyak sedikitnya faktor produksi serta harga dari faktor produksi tersebut. Menurut Samuelson terdapat dua sifat khusus dari permintaan pasar input yaitu, saling kebergantungan dan sifat permintaannya merupakan turunan (derived).
Seperti yang telah kita ketahui faktor produksi terdiri dari:
1. sumber daya alam (tanah);
2. sumber daya manusia;
3. modal;
4. skill. Dalam hal ini kewirausahaan
Permintaan dalam pasar input memiliki sifat saling kebergantungan karena pada kenyataannya input  tidak dapat bekerja sendirian. Misalnya, petani akan menggarap sawah, tetapi petani tersebut tidak dapat menggarap sawahnya tanpa menggunakan traktor. Demikian pula, traktor tidak dapat bekerja sendiri tanpa digerakkan oleh petani. Dengan demikian, produktivitas dari satu macam input seperti tenaga kerja akan bergantung pada jumlah  input lainnya yang bekerja bersamanya. Dengan demikian terdapat saling kebergantungan produktivitas antara tanah, tenaga kerja, dan barang modal.
 Sifat Permintaannya Merupakan Turunan (Derived). Permintaan konsumen  terhadap barang-barang adalah untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, permintaan faktor produksi (input) oleh produsen akan digunakan untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena itu, permintaan  input bergantung pada permintaan barang yang dibutuhkan konsumen.Berikut faktor-faktor yang memengaruhi permintaan terhadap input (faktor produksi), yaitu sebagai berikut.
a. Harga Faktor Produksi
Dalam kondisi normal, semakin murah harga faktor produksi, semakin besar jumlah (kuantitas) yang diminta. Adapun yang dimaksud dengan harga faktor produksi adalah gaji atau upah bagi tenaga kerja, sewa untuk tanah dan barang modal.
b. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
Jika faktor produksi yang satu dengan faktor produksi yang lain memiliki hubungan yang bersifat komplementer, meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi yang satu akan semakin meningkatkan permintaan faktor produksi lainnya. Adapun, jika hubungannya bersifat substitusi, permintaan terhadap faktor produksi yang satu akan menurunkan permintaan faktor produksi yang lainnya.
c. Harga Faktor Produksi Lain
Pengaruh harga faktor produksi terhadap permintaan faktor produksi bergantung pada sifat hubungan antara faktor-faktor produksi tersebut. Jika hubungan antara satu faktor produksi dengan faktor produksi lainnya adalah komplementer, meningkatnya harga faktor produksi akan
menurunkan permintaan faktor produksi pelengkapnya. Adapun jika hubungannya bersifat substitusi, meningkatnya harga suatu faktor produksi akan meningkatkan permintaan faktor produksi penggantinya.
d. Permintaan terhadap Output
Oleh karena sifat permintaan  input merupakan turunan (derived), permintaan terhadap  input bergantung pada sifat hubungan antara teknologi dengan faktor produksi yang digunakan. Jika sifat hubungannya komplementer, penggunaan teknologi akan menambah permintaan terhadap faktor produksi karena adanya peningkatan produktivitas. Adapun jika sifat hubungannya substitusi, penggunaan teknologi akan menurunkan permintaan terhadap faktor produksi. Apa yang telah dibahas sebelumnya, merupakan gambaran dari permintaan  input. Sekarang secara ringkas akan diuraikan penawaran faktor produksi. Pada umumnya perekonomian pasar, faktor produksi dimiliki secara pribadi. Seseorang memiliki tenaga kerjanya dalam arti ia dapat mengontrol dirinya sendiri dalam bekerja. Adapun faktor produksi modal dan tanah dapat dimiliki oleh rumah tangga maupun perusahaan.

















EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

1. Pengertian Ekonomi Mikro dan Makro
Ekonomi mikro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang secara khusus membahas perilaku individu dan perusahaan yang dihadapkan pada keterbatasan sumber daya. Ekonomi mikro mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dari unit-unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, dan individu sebagai produsen.
Ekonomi makro adalah bidang ilmu yang mempelajari keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat-sifat umum harga barang. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan, seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja, dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, Indonesia menghadapi berbagai masalah ekonomi makro. Permasalahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Kesempatan Kerja/Tingkat Employment
2. Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
4. Menstabilkan Situasi Perekonomian
5. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri
6. Pemerataan Distribusi Pendapatan
7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.





MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI

B. Kebijakan Ekonomi dan Permasalahannya
Masalah ekonomi yang dihadapi setiap negara akan berbeda. Hal ini akan bergantung pada kondisi perekonomian setiap negara tersebut. Namun, pada intinya masalah ekonomi suatu negara dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu masalah ekonomi mikro dan masalah ekonomi makro.
1. Masalah Ekonomi Mikro
Pasar dapat menjadi alokasi sumber daya yang efisien, jika asumsi-asumsinya terpenuhi, antara lain pelaku bersifat rasional, memiliki informasi yang sempurna, pasar berbentuk persaingan sempurna, dan barang bersifat privat. Proses pertukaran di pasar tidak terbatas dimensi waktu dan tempat. Namun, dalam kenyataannya banyak asumsi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Akibatnya pasar gagal menjadi alat alokasi yang efisien (market failure). Masalah yang dihadapi di lapangan berkaitan dengan ekonomi mikro, yaitu sebagai berikut.
a. Informasi Tidak Sempurna
Dalam kenyataan, kadang kita tidak pernah tahu persis kualitas barang yang dikonsumsi, misalnya ketika membeli mobil bekas. Untuk memperoleh informasi mengenai mobil tersebut, seringkali harus mengeluarkan biaya, misalnya dengan menyewa montir mobil yang ahli
mesin dan dapat dipercaya.
b. Daya Monopoli
Diasumsikan bahwa pasar dalam keadaan sempurna tidak terpenuhi. Kenyataannya sering dijumpai di pasar yang hanya ada satu produsen (monopoli) atau beberapa produsen (oligopoli) yang begitu kuat. Mereka mampu memengaruhi pasar dengan menentukan tingkat harga. Kemampuan itu menyebabkan barang yang diproduksi lebih sedikit, harga yang lebih tinggi, jika dibanding harga dalam pasar persaingan sempurna.
c. Eksternalitas
Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku ekonomi sebagai akibat tindakan pelaku ekonomi yang normal. Misalnya, di  suatu kota banyak pabrik tekstil yang mencemari lingkungan dengan membuang limbahnya ke sungai. Kerugian yang
diderita masyarakat sekitarnya, tidak masuk dalam perhitungan biaya produksi tekstil. Akibatnya, walaupun secara finansial biaya produksi tekstil menjadi murah (karena tidak perlu investasi fasilitas pengolahan limbah), namun secara ekonomis biayanya mahal. Karena sebagian biaya itu ditanggung masyarakat dalam bentuk biaya sosial.
d. Barang Publik
Asumsi dasar lain yang seringkali tidak relevan adalah barang yang dipertukarkan bersifat private (rival dan eksklusif ). Rival artinya, barang tidak dapat dikonsumsi secara bersamaan tanpa saling merugikan. Eksklusif artinya siapa yang tidak mau membayar tidak dapat menikmati atau memanfaatkannya. Misalnya, jika satu kaleng softdrink sudah kita minum, maka orang lain sudah tidak dapat mengonsumsi  softdrink tersebut (barang yang sama). Berarti untuk mengonsumsi  softdrink diperlukan rival. Selain bersifat rival, untuk memperoleh softdrink kita
juga perlu membayar, dengan demikian softdrink bersifat eksklusif.
2. Peran dan Fungsi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro
Kegagalan pasar, seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah. Namun, yang harus diperhatikan adalah tidak semua campur tangan pemerintah memberikan hasil yang baik, walaupun tujuannya baik. Salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemerintah dalam menentukan kebijakan yaitu adanya konflik (trade o  ) antara tujuan yang ingin dicapai. Misalnya konflik antara tujuan efisiensi dan pemerataan. Agar rumah dapat terjangkau oleh rakyat kecil yang berpenghasilan rendah, pemerintah memberikan subsidi. Tetapi, pemberian subsidi itu cenderung mengorbankan efisiensi, karena uang subsidi dapat dialokasikan ke sektor-
sektor lain yang lebih produktif.
Tujuan dilakukannya campur tangan pemerintah adalah sebagai berikut.
a. Menjamin agar kesamaan hak bagi setiap individu dapat tetap terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan.
b. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil.
c. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan besar yang dapat memengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktik-praktik monopoli yang merugikan.
d. Menyediakan barang publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikanmasyarakat dapat dihindari atau dikurangi.
3. Intervensi Pemerintah dalam Ekonomi Mikro






1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Promotions, Dining, Entertainment
    Borgata Hotel 이천 출장안마 Casino & Spa, Atlantic City. 7 photos. See prices, 군산 출장안마 hours, coupons, and 과천 출장마사지 more for Borgata Hotel 서울특별 출장샵 Casino & Spa in 광명 출장샵 Atlantic

    BalasHapus