Rabu, 19 Maret 2014

UANG [EKONOMI]



Materi ekonomi kelas X semester II

 Materi Uang
PENGERTIAN UANG
uang adalah suatu benda yang diterima secara umum sebagai alat perantara untuk mempermudah tukar-menukar dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan.

Uang logam memiliki 3 macam nilai:
a)     Nilai intrinsic
Yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang.
Contoh: berapa nilai perak yang digunakan untuk membuat mata uang.
b)     Nilai nominal
Yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harganya. Nilai nominal selalu mengalami kenaikan karena kenaikan biaya produksi uang dan penyesuaian dengan barang konsumsi.
c)      Nilai tukar
Yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan barang.
Contoh: uang Rp10000 dapat ditukarkan dengan bakso satu mangkuk.

SEJARAH UANG
1.     Tahap pra barter
Pada tahap pra barter masyarakat memenuhi sendiri kebutuhannya. Pada tahap ini belum ada alat tukar dan jual beli.
Cirri-ciri tahap pra barter:
a)     Masyarakat tidak melakukan transaksi ekonomi
b)     RTK dan RTP menjadi satu
c)      Masyarakat belum bisa memnuhi kebutuhannya
d)     Masyarakat tergantung dengan alam
e)     Perkembangan perekonomian sangat minim
f)      Masyarakat memproduksi barang untuk dirinya sendiri
Kekurangan :
a)     Tidak ada jual beli
b)     Belum ada pemisahan antara produksi dengan konsumsi
c)      Tidak mampu menghasilkan sendiri kebutuhannya
Kelebihan :
a)     Barang yang dibutuhkan tersedia di alam
b)     Apa yang dihasilkan seseorang ia konsumsi sendiri

2.     Tahap barter
Sebelum mengenal uang masyarakat melakukan barter dalam setiap transaksi dengan kegiatan barter (tukar menukar barang), namun barter memiliki kelemahan yaitu :                
a)     Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras
b)     Sulit menentukan harga
c)      Membatasi pilihan pembeli
d)     Menyulitkan pembayaran dimasa depan
e)     Sulit menyimpan kekayaan

3.     tahap uang barang
uang yang dijadikan uang barang merupakan barang yang berharga dan memiliki kekuatan magis. Contoh uang barang adalah garam, batu-batu mulia dan kulit binatang.
Syarat uang barang:
a)     benda tersebut diterima oleh umum
b)     benda tersebut tahan lama
c)      benda tersebut merupakan kebutuhan primer sehari-hari
d)     benda tersebut memiliki nilai tinggi
e)     benda tersebut dapat ditukarkan kepada siapa saja
f)      benda tersebut dibutuhkan semua orang
kesulitan:
a)     tidak tahan lama
b)     sulit disimpan dan sulit diangkut( sulit dibawa kemana-mana)
c)      belum mempunyai pecahan sehingga sulit menentukan nilai uang
d)     nilai uang barang tidak tetap
e)     sukar dibagi menjadi bagian yang lebih kecil

4.     Tahap uang logam
Logam yang pertama kali digunakan untuk membuat uang adalah emas, baru kemudian perak, dan kemudian tembaga. Uang logam pada tahap ini merupakan “full bodied money” karena nilai intrinsic sama dengan nilai nominal.
Kelebihan uang logam:
a)     Tidak mudah dipalsukan
b)     Tahan lama
c)      Nilai intrinsiknya lebih terlihat
d)     Kualitasnya mudah dikontrol
Kelemahan uang logam:
a)     Pembuatan relative lama dan rumit
b)     Berat dibawa dalam jumlah besar
c)      Persediaan bahan terbatas

5.     Tahap uang kertas
Karena persediaan emas dan perak sebagai bahan pembuat uang jumlahnya terbatas dan sulit dibawa kemana-mana karena terlallu berat, maka lahirlah uang kertas.
Uang kertas pada awalnya berupa bukti-bukti penitipan emas pada pandai emas yang dijamin dengan emas.
Uang kertas yang beredar sekarang tidak dijamin dengan emas, namun uang kertas tetap diterima masyarakat karena percaya pada pemerintah yang telah mengeluarkan uang kertas tersebut. Karena itu uang kertas juga disebut uang kepercayaan (fiduciary money).
Selain itu, uang kertas juga dapat disebut ‘token money’, karena nilai nominalnya lebih besar dripada nilai intrinsik.
Kelemahan uang kertas:
a)     Mudah dipalsukan
b)     Mudah rusak/tidak tahan lama

6.     Tahap uang giral/ uang bank
uang giral adalah alat bayar yang tidak berbentuk uang melainkan merupakan simpanan di bank yang berupa catatan penitipan atau tagihan pada suatu bank yang sewaktu-waktu dapat digunakan sebgai alat pembayaran dengan menggunakan cek, bilyet giro, perintah membayar, atau telegraphic transfer.
            Uang giral bukan merupakan alat pembayaran yang sah menurut UU. Artinya, orang boleh menerima ataupun menolaknya jika dibayar dengan uang giral. Oleh karena itu uang giral termasuk uang istimewa (specific money).

       i.          Cek
Cek adalah surat perintah membayar dari orang yang memiliki giro pada suatu bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepadaorang yang disebutkan didalam cek atau si pembawa cek. Cek merupakan alat untuk memindahkan uang giral menjadi uang kartal.
Cek mundur adalah cek yang berlaku mundur, artinya cek tersebut hanya bisa diuangkan setelah sampai pada tanggal jatuh temponya. Meskipun belum bisa diuangkan, namun cek tersebut sudah bisa digunakan sebagai alat bayar karena cek mundur oleh pihak bank tidak dianggap sebagai cek.
Cek kosong adalah cek yang dibuat oleh orang yang tidak memiliki giro di suatu bank, atau oleh orang yang memiliki giro namun tidak memiliki dana (dananya telah habis).

     ii.          Bilyet giro
Adalah surat perintah seseorang yang memiliki giro pada suatu bank, agar bank tersebut membayar dengan cara memindahkan sebagian atau seluruh rekeningnya kepada rekening pihak yang dibayar.

    iii.          Perintah membayar
Adalah perintah yang diberikan secara langsung oleh orang yang memiliki giro pada suatu bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang pada rekeningnya kepada orang yang ditunjuk.

    iv.          Telegraphic transfer
Adalah perintah yang diberikan oleh orang yang memiliki giro pada suatu bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang pada rekeningnya kepada pihak/ orang yang ditunjuk dengan cara mengirim telegram atau teleks kepada bank cabang dimana pihak/ orang yang akan dibayar itu tinggal.
Kelebihan uang giral:
a)     Keamanan pemilik lebih terjamin
b)     Selelu menerima bunga dari sisa simpanannya di bank
c)      Lebih mudah dibawa
d)     Traveler cheque( cek perjalanan) bagi turis lebih mudah dibawa dan menguarangi resiko dalam melakukan transaksi.

Kelemahan uang giral:
a)     Pembayaran dengan cek dan giro sering ditolak
b)     Jika terjadi pemalsuan cek, pemilik cek asli akan mengalami kerugian yang besar
c)      Pembayaran dengan cek dalam jumlah kecil sering ditolak
d)     Terlalu banyaknya uang giral yang beredar dapat menyebabkan inflasi

Syarat- syarat uang
syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu:
  1. dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability)
  2. tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability)
  3. nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value)
  4. praktik dan mudah dibawa kemana-mana (portability)
  5. mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
  6. kualitasnya relatif sama (uniformity)
  7. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)
.
FUNGSI UANG
1.     Fungsi Asli/ utama
1)      Fungsi uang sebagai alat tukar
2)      Sebagai satuan hitung

2.     Fungsi Turunan / tambahan
1)      Penyimpan nilai atau kekayaan (store of value )
2)      Alat pembayar utang
3)      Sebagai alat bayar/ alat penunda pembayaran
4)      Sebagai penunjuk harga
5)      Alat pemindah kekayaan
6)      Alat pencipta kesempatan kerja
7)      Alat pembentuk kekayaan



JENIS UANG
Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran/ lembaga yang mengeluarkan
1.      uang kartal
Adalah uang yang sehari-hari sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh semua orang. Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini bank sentral yaitu uang kertas dan logam
2.     Uang giral 
Adalah surat berharga yang dapat diuangkan di bank atau uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum

Menurut Niainya
1.      Full Bodied Money (uang penuh)
adalah uang yang nilai intrinsik/ nilai pembuatannya sama dengan nilai nominal/nilai yang tertera pada uang tersebut
2.      Token Money ( uang tanda)
adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari pada nilai intrinsiknya

Menurut bahan pembuatnya
1.      Uang kertas (ongkos pembuatannya murah, mudah dibawa)
2.      Uang logam (emas dan perak)
Menurut pemakai
1.      Internal value
Yaitu kemampuan uang untuk uang atau jasa didalam negri.
2.      Eksternal value
Yaitu kemampuan uang untuk ditukarkan dengan uang asing.
Teori uang

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai uang anatara lain sbb :
1.      Jumlah uang yang beredar atau penawaran uang
2.      Kecepatan uang yang beredar atau permintaan uang
3.      Jumlah barang yang diperdagangkan

Teori uang ada 2 yaitu:
1)      Teori nilai uang
Teori uang ada dua yaitu:

a.      Teori nilai barang

a)      Tori logam ( Adam Smith)
Masyarakat menerima benda sebagai uang karena bahannya terbuat dari logam dan bernilai tinggi seperti emas.

b)      Teori nilai batas (Carl Menger)
Masyarakat menerima uang karena masyarakat memrlukan barang tersebut dan mereka mempercayai barang tersebut sebagai uang

b.      Teori nominalis

a)      Teori perjanjian/teori konvensi ( Thomas Aquino)
Uang diterima masyarakat  sebagai alat tukar karena telah ada perjanjian antar masyarakat untuk memakai benda tertentu sebgai alat tukar.

b)      Teori kenegaraan
Uang diterima masyarakat  sebagai alat tukar karena ada ketetapan dari pemerintah yang harus ditaati seluruh warga Negara.

c)      Teori klaim/ teori tuntutan (J.S Mill)
Uang diterima masayarakat sebagai lat tukar karena ada tuntutan dari masyarakat terhadap barang yang dihasilkan masyarakat.

d)      Teori  kebiasaan
Uang diterima masyarakat  sebagai alat tukar karena kebiasaan mereka menggunakan benda-benda tertentu dalam pertukaran

e)      Teori realism/ teori fungsi ( David Homme)
Masyarakat menerima uang karena masyarakat memberikan penilaian bahwa uang tersebut dapat mempermudah pertukaran

2)      Teori perubahan nilai uang

a.      Teori kuantitas ( David Richardo)
‘Perubahan nilai uang disebabkan oleh perubahan jumlah uang yang beredar’
Semakin banyak uang yang beredar, maka harga barang semakin tinggi.
                              M = k x P
M           = jumlah uang yang beredar
P             = harga barang
k             = konstata

b.      Teori kuntitatif (Irving Fisher)
‘Nilai uang dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang, dan jumlah barang dan jasa yang diperdagangkan’
               M x V =P x T
M           = jumlah uang yang beredar
V             = kecepatan peredaran uang
P             = harga barang
T             = jumlah barang

c.      Teri pendapatan (J.M.Keynes)
‘terdapat tiga motif dalam memegang uang yaitu motif berjaga-jaga, motif transaksi, motif spekulasi’ (LEQUIDITY PREFERENCE)
Motif spekulatif hanya dilakukan oleh orang yang berpendapatan tinggi.
M x Vy = Py x Ty
M           = jumlah uang yang beredar
Vy           = kecepatn peredaran penadapatan uang
Py           = harga barang
Ty           = jumlah barang

d.      Teori persediaan kas
Teori ini lebih memperhatikan hubungan antara jumlah uang yang beredar dengan pendapatan nasional, sehingga teori ini disebut teori persediaan kas.
M = P x k x I
M           = jumlah uang yang beredar
k             = konstata
P             = harga barang
I           = pendapatan nasional
Contoh soal:
Jumlah uang yang beredar di suatu kabupaten Rp5 Milyar, kecepatan uang yang beredar 20 kali, jumlah barang yang diperdagangkan 20 juta unit. Menurut Irving Fisher hitunglah tingkat harga!
Jawab:
M x V   =  P x T
    5 Milyar x 20 = P x 20.000.000
P           =
P           = 5000


Permintaan uang
Permintaan uang adalah jumlah unit moneter ( berupa uang kartal maupun uang giral) yang ingin dipegang sebagai harta tunai ( yang mudah dibelanjakan) 

Faktor yang mempengaruhi permintaan uang :
1.      Tingkat pendapatan
2.      Tingkat bunga
3.      Pendapatan yang diharapkan
4.      Kekayaan masyarakat
5.      Tersedianya fasilitas kredit
6.      Perkiraan harga diwaktu yang akan datang
7.      System/cara pembayaran yang berlaku


Factor Permintaan Uang Menurut J.M.Keynes
Ada 3 motif orang membutuhkan uang :
1.      Permintaan uang untuk keperluan transaksi (transaction motive)
Untuk membelanjai kebutuhan sehari-hari
2.      Permintaan uang untuk keperluan berjaga-jaga (precautionary motive)
Uang untuk berjaga-jaga, missal untuk keluarga yang sakit, pendidikan dimasa depan dll
3.      Permintaan uang untuk keperluan spekulasi (speculative motive)
 

Penawaran Uang
Penawaran uang dapat diartikan, jumlah semua uang yang beredar dalam satu sistem perekonomian.  Penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank Indonesia.

Penawaran uang ( supply money)
1.      M1 = Uang Kartal + uang Giral
2.      M2 =  M1 + Uang Kuasi
3.      M3 = M2 + Deposito berjangka dilembaga tabungan non bank
Uang kuasi adalah sejenis uang yang salah satu fungsinya sebagai alat pembayaran sementara yang tertunda. Contoh: tabungan berjangka (time deposit) dan tabungan (saving deposit) pada lembaga keuangan bukan bank.





faktor yang mempengaruhi penawaran uang yaitu:
  1. tingkat bunga
  2. pendapatan masyarakat
  3. jumlah penduduk
  4. keadaan letak geografis
  5. struktur ekonomi masyarakat
  6. penguasaan iptek
  7. globalisasi ekonomi










Standar Moneter
Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung.
Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
1.      Standar Uang Logam  (Metal Standard)
Apabila logam tertentu, baik emas atau perak digunakan sebagai standar keuangan negara. Standar logam dibedakan atas:
1)      standar emas tunggal (monometalism)
menggunakan emas atau perak sebagai standar keuangan
Standar emas tunggal terbagi:
1.      standar emas penuh (pure gold standard)
uang yang beredar terbuat dari emas, serta masyarakat bebas mencetak uang atau meleburnya menjadi barang dan sebaliknya.
2.      standar inti emas (gold bullion standard)
menganut system standar tunggal yang mencetak uang kertas meskipun uang kertas tersebut dijamin dengan emas.
3.      standar wesel (gold exchange standard
emas tidak ditukarkan dengan uang kertas, tetapi hanya digunakan sebagai alat pembayaran ke luar negri.
2)      sistem standar kembar (bimetallism)
menggunakan emas dan  perak sebagai dasar keuangan negara dan perbandingan keduanya (Thomas Gresham dalam teorinya the bad money always drives out good money; uang yang nilai bahannya rendah akan mendesak nilai bahan yang lebih tinggi, sehingga uang logam yang nilai bahannya tinggi akan disimpan orang) ditetapkan oleh undang-undang
3)     sistem standar pincang
bila emas digunakan sebagai dasar keuangan dan perak sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat tidak bisa bebas mencetaknya.
2.      Standar Kertas (Ametalism)
Uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Di dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tersebut tidak bisa ditukar dengan emas.

1 komentar:

  1. Wild West Slot Machine Game Online - Poormans Guides
    Play Wild West online slot 벳썸 game for real 사설 바카라 money at Pogo 10 벳 Nigeria. 해축 보는 곳 Enjoy amazing promotions, free spins, and other gaming 메이저벳 opportunities.

    BalasHapus